Sabtu, 22 Maret 2014

Berfikir Induktif

LATAR BELAKANG
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. puji hanya untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Berpikir Induktif”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan yang selalu berkembang, mengikuti zaman. Bangsa Indonesia adalah salah satu bangsa yang berkembang dan akan maju jika sumber manusianya mampu untuk bersaing secara global.
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi penduduk. Oleh karenanya pemahaman terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar akan membentuk rasa persatuan rakyat Indonesia yang beragam suku, agama, budaya dan bahasa daerah.
Judul makalah ini ditulis atas ketertarikan penulis dan membutuhkan dukungan semua pihak terhadap yang peduli dengan ilmu pengetahuan bahasa Indonesia.

1.2  Tujuan penulisan
1.      Apa pengertian berpikir induktif?
2.      Apa penjelasan hipotesis dan teori?
3.      Apa pengertian generalisasi?
4.      Apa pengertian analogi?
5.      Bagaimana penjelasan hubungan kausal?Bagaimana penjelasan eksposisi?

1.3  Manfaat
1.      Untuk memahami berpikir induktif
2.      Untuk memahami hipotesis dan teori
3.      Untuk mengetahui generalisasi
4.      Memahami analogi
5.      Memahami hubungan kausalMengetahui eksposisi



BAB 11
BERPIKIR INDUKTIF
Hipotesis dan Teori
teori adalah prinsip mapan yang dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari pengetahuan. Teori muncul dari pengamatan dan pengujian berulang dengan menggabungkan fakta, hukum, prediksi, dan hipotesis yang diterima secara luas.

Suatu hipotesis sifatnya spesifik dan prediktif, membahas tentang apa yang Anda harapkan akan terjadi dalam penelitian Anda. Sebagai contoh, sebuah penelitian untuk melihat hubungan antara kebiasaan belajar dan kecemasan mungkin memiliki hipotesis yang menyatakan, "Kami memperkirakan bahwa siswa dengan kebiasaan belajar yang lebih baik tidak mengalami banyak kecemasan." Jika sebuah studi membahas tentang eksplorasi alam, hipotesisnya harus selalu menjelaskan apa yang diharapkan terjadi selama eksperimen atau penelitian.
Generalisasi
Adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh :
·                     Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
·                     Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam generalisasi :
·         Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
·         Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.

Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1.                  Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2.                  Sampel harus bervariasi.
3.                  Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.

Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu prosesmorfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

Hubungan Kausal
Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide, atau permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.
Contoh hubungan kausal  :
Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya dirumah.
Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu bersama ibunya di pasar. Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu.

Induksi Dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.


BAB III
PENUTUP

3.1  Penutup
Demikian yang dapat saya jelaskan mengenai materi makalah ini, masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Penulis berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.

1.      prinsip mapan yang dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari pengetahuan disebut…
a.       Penalaran
b.      Teori*
c.       Eksposisi
d.      Analogi

2.      Dibawah ini yang tidak termasuk ke dalam langkah menyusun eksposisi adalah…
a.      Mengembangkan hal-hal yang menyimpang*
b.      Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menetapkan tujuan
c.     Menentukan topic/tema
d.     Menetapkan tujuan

3.      Kata Hipotesis berasal dari kata…
a.       Yunani*
b.      India
c.       Jerman
d.     Brunei Darussalam

4.      Salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat disebut…
a.       Deduktif
b.      Induktif
c.       Eksposisi*
d.      Deskripsi

5.      generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki adalah pengertian dari...
a.       Generalisasi tidak sempurna*
b.      Generalisasi campuran
c.       Generalisasi sempurna
d.      Generalisasi sebagian



1 komentar:


  1. Promo Terbaru, Buruan Bergabung bersama kami.......
    Agen Bola,Togel,Sabung Ayam,Bola Tangkas Terbaik Sepanjang Masa.....
    Pastikan Anda Tidak Ketinggalan Promo Menarik dari kami.....
    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    Live Chat Online 24 JAM NONSTOP !!!
    WA : +628122222995
    Pin BBM : BOLAVITA / D8C363CA (NEW)
    sabung ayam live Bolavita

    BalasHapus