Produsen adalah seseorang yang membuat suatu produk
barang atau jasa untuk dijual ke konsumen sedangkan konsumen adalah seseorang
yang membeli produk yang ditawarkan oleh produsen. Para pelaku bisnis atau
produsen harus mempunyai hubungan yang baik dengan konsumennya, sebab jika produsen
tidak mempunyai hubungan yang baik dengan konsumen maka konsumen tersebut akan
meninggalkan produsen itu dan beralih ke produsen lain yang memperlakukannya
dengan lebih baik. Jika konsumen loyal dengan produk yang dijual oleh produsen
maka konsumen itu akan menjadi pelanggan untuk produsen tersebut. Selain itu
produsen harus memperlakukan konsumen sebagai raja, artinya adalah para
produsen harus memberikan pelayanan yang terbaik yang dapat membuat konsumen
semakin tertarik dan lebih setia terhadap produk buatan produsen tersebut. Jika
konsumen tidak merasa puas maka konsumen berhak melaporkan produsen tersebut
dengan perlindungan konsumen. Perlindungan konsumen adalah perangkat hukum yang
diciptakan untuk melindungi dan terpenuhinya hak konsumen . Sebagai contoh,
para penjual diwajibkan menunjukkan tanda harga sebagai tanda pemberitahuan
kepada konsumen.
Minggu, 28 Desember 2014
Iklan yang Tidak Beretika dan Beretika
Iklan merupakan suatu alat perusahaan yang digunakan
untuk membuat produknya lebih dikenal oleh masyarakat luas. Bermacam-macam
iklan yang telah beredar antara lain : iklan di televisi, iklan di majalah,
iklan di radio dan iklan di papan reklame. Tetapi para produsen jika
menginginkan produk yang dijualnya dibeli oleh banyak orang maka iklan yang
dibuat harus lebih kreatif dibandingkan iklan produk sejenis yang beredar di
masyarakat. Selain itu juga iklan tersebut harus beretika maksud beretika
disini iklan tersebut tidak mengandung unsur SARA, tidak menjatuhkan salah satu
produsen lain dan tidak mengandung unsur kekerasan atau sadisme. Contoh iklan
yang tidak beretika adalah iklan ya!kopi susu-dewi sansan karena
terlalu fulgar dan menunjukan eksploitasi tubuh
wanita secara besar-besaran dapat dilihat dalam iklan ini. Selain itu pula
produk yang diunggulkan tidak seberapa fokus tetapi malah bintang iklannya yang
berpakaian seksi dan menggooda. Iklan ini dibuat agar dapat menarik pembeli
dari bintang iklan yang ditampilkan. Sedangkan iklan yang beretika adalah iklan
kopi kapal api susu karena bintang iklan yang tidak terlalu fulgar dan yang
dtunjukan adalah produknya bukan bintang iklannya.
Minggu, 02 November 2014
Etika Bisnis 2
Prinsip-Prinsip
Etika Bisnis Dalam Perusahaan
1. Prinsip
otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang
sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi
yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk
pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan
kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
2. Prinsip
kejujuran
Kejujuran
merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan.
Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal
perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan,
maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.
3. Prinsip
tidak berniat jahat
Prinsip ini
ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang
ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu
4. Prinsip
keadilan
Perusahaan
harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis.
Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang
sama kepada konsumen, dan lain-lain.
5. Prinsip
hormat pada diri sendiri
Perlunya
menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat
jahat dan prinsip keadilan.
Kelima
prinsip ini menjadi dasar dan jiwa dari semua aturan bisnis, dan sebaiknya
semua praktek bisnis yang bertentanag dengan kelima prinsip ini harus dilarang.
Misalnya, monopoli, kolusi, nepotisme, manipulasi, hak istimewa, perlindungan
politik, dan sete-ruanya harus dilarang karena bertentangan dengan
prinsip-prinsip etika bisnis. Denagan demikian, apabila semua pelaku bisnis
sadar dan menjalankan prinsip-prinsip bisnis tersebut, maka hal ini akan
menimbulkan suasana bisnis yang kondusif, saling mengun-tungkan, dan berbisnis
sesuai dengan etika bisnis.
Bentuk
Pelanggaran yang Terjadi Dalam Dunia Bisnis
Suatu kenyataan skarang ini yang
kita hadapi dalam masyarakat adalah tentang prilaku menyimpang dari ajaran
agama, moral, dan merosotnya etika bisnis. Tumbuh gejala kurangnya rasa
solidaritas, tanggungjawab sosial, tingkat kejujuran, saling curiga, dan sulit
percaya kepada seorang pengusaha jika berhubungan untuk pertama kali.
Kepercayaan baru terbentuk jika sudah terjadi transaksi beberapa kali. Namun ada
saja yang mencari peluang untuk menipu, setelah terjadi hubungan dagang yang
mulus dan lancar beberapa kali, dan pembayaran lancar kalau sudah saling
percaya. Tapi akhirnya yang astu menipu yang lainnya, memanfaatkan kepercayaan
yang baru terbentuk.
Gejala persaingan yang tidak sehat,
menggunakan cek mundur dan cek kosong, utang menunggak tidak dibayar,
penyogokan, saling mematikan di antara pesaing dengan cara membuat isu negatif
terhadap lawan, dan komersialisasi birokrasi tampaknya merupakan hal biasa. Hal
yang kurang etis sering pula dilakukan dalam hal memotong relasi saingan.
Apabila seseorang mempunyai langganan setia, kemudian oleh lawannya disaingi
dengan menawarkan barang dengan harga yang lebih murah, malah kadang-kadang
harga rugi. Ini akan berakibat mematikan saingan dan merugikan diri sendiri dan
sama sekali tidak etis. Pelanggaran etika atau diabaikannya prilaku etis
dijumpai diberbagai bidang pada profesi, antara lain terlihat dalam profesi
sebagi berikut:
Pada profesi akuntan misalnya membantu
sebuah perusahaan dalam keringanan pajak, seperti mengecilkan jumlah
penghasilan dan memperbesar pos biaya. Contoh lain Pelanggaran etika bisnis
terhadap hukum adalah sebuah perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk
melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan
sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam UU No.
13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
Pelanggaran etika bisnis terhadap
akuntabilitas misalnya sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan
kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotis dinyatakan
mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu
mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia
diangkat oleh Pengelola, dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan
kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak Pengelola
sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut. Karena
sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta
itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan
fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah
Sakit.
Berbisnis
Dengan Etika Bisnis
Pelaksanaan etika bisnis di
masyarakat sangat didambakan oleh semua orang. Namun banyak pula orang yang tidak
ingin melaksanakan etika ini secara murni. Mereka masih berusaha melanggar
perjanjian, manipulasi dalam segala tindakan. Meraka kurang memahami etika
bisnis, atau mungkin saja mereka paham, tetapi memang tidak mau melaksnakan.
Etika bisnis sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis, karena hal ini akan
mendukung terjadinya persaingan secara sehat di antara para pengusaha. Begitu
pen-tingnya etika bisnis maka ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika
bisnis, yaitu sebagai berikut:
1. Etika
bisnis sebagai etika profesi membahas sebagai prinsip, kondisi, dan masalah
yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Sasaran ini lebih
ditujukan kepada para manajer dan pelaku bisnis, dan sering lebih berbicara
mengenai bagaimana perilaku bisnis itu yang baik dan etis, maka dalam
lingkupnya yang pertama ini sering kali etika bisnis disebut etika manajemen.
2. Untuk
menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh atau karyawan, dan masyarakat
luas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan
mereka yang tidak bolaeh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga. Pada
sasaran ini, etika bisnis bisa menjadi subversif. Subversif karena ia
menggugah, mendorong, dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak
dibodoh-bodohi, dirugikan, dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis
oleh praktek bisnis pihak manapun.
3. Etika
bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktek bisnis. Lingkup yang ketiga ini, etika bisnis lebih
menekankan kerangka legal-politis bagi praktek bisnis yang baik, yaitu
pentingnya hukum dan aturan bisnis serta peran pemerintah yang efektif menjamin
keberlakuan aturan bisnis tersebut secara konsekuen tanpa pandang bulu.
Ketiga lingkup dan sasaran etika
bisnis ini berkaitan erat satu dengan yang lainnya, dan bersama-sama menetukan
baik tidaknya, etis tidaknya, praktek bisnis. Dengan demikian, praktek bisnis
diharapkan lebih mementingkan etika dan moral tidak hanya merugikan satu pihak
tapi dapat menciptakan bisnis yang beretika, sehingga satu sama lain saling
diuntungkan.
http://adancool.blogspot.com/2013/10/pelanggaran-etika-bisnis-di-era.html
Etika Bisnis 1
Pengertian
1. Etika
Kata ‘etika’ berasal dari kata Yunani ethos yang mengandung arti yang cukup
luas yaitu, tempat yang biasa ditinggali, kandang, padang rumput, kebiasaan,
adapt, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Bentuk jamak ethos
adalah ta etha yang berarti adat kebiasaan. Arti jamak inilah yang digunakan
Aristoteles (384-322 SM) untuk menunjuk pada etika sebagai filsafat moral. Kata
‘moral’ sendiri berasal dari kata latin mos (jamaknya mores) yang juga berarti
kebiasaan atau adat. Kata ‘moralitas’ dari kata Latin
Etika merupakan penelaahan standart moral, proses
pemeriksaan standart moral orang atau masyarakat untuk menentukan apakah
standart tersebut masuk akla atau tidak untuk diterpkan dalam situasi dan
permasalahan kongkrit. Tujuan akhir standar moral adalah mengembangakan
bangunan standart moral yang kita rasa masuk akal untuk dianut.
2. Etika
Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah.studi ini berkonsentrasi pada standart moral sebagaimana telah diterapkan
dalam kebijakan,institusi, dan perilaku bisnis.etika bisnis juga merupakan
standart formal yang diterapkan kedalam system dan organisasi yang digunakan
masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan
diterapkan kepada orang-orang yang ada dalam organisasi.
3. Globalisasi
Globalisasi
adalah nama dari revolusi dunia yang hampir menyentuh seluruh sendi kehidupan
manusia, bahkan menyentuh relung hati yang paling dalam. Dari sisi ekonomi,
globalisasi ditandai dengan adanya kapatilisme pasar bebas. “Mahkluk “ inilah
yang menjadi tulang punggung globalisasi. Prinsipnya, semakin kita membiarkan
kekuatan pasar berkuasa dan semakin kita membuka perekonomian bagi perdagangan
bebas dan kompetisi, perekonomian anda akan semakin efisien dan berkembang
pesat.
Pelanggaran etika bisnis di era globalisasi ini merupakan hal yang wajar dan
biasa saja. Besarnya perusahaan dan pangsa pasar, tidak menutup
kemungkinan terjadinya pelanggaran-pelanggaran etika berbisnis sekalipun telah
diawsai dengan ketatnya per-aturan. Banyak pelanggaran etika bisnis yang
dilakukan oleh para pembisnis yang tidak bertanggung jawab. Hal ini membuktikan
terjadinya persaingan bisnis yang tidak sehat dengan tujuan untuk menguasai
pangsa pasar dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya demi kemajuan
perusahaan tanpa memperdulikan etika berbisnis. Menghalalkan segala cara adalah
salah satu cara untuk menguasai pangsa pasar dan mencari keuntungan yang
besar. Dengan demikian, untuk mewujudkan bisnis yang menguntungkan dan
sehat, maka etika dan norma bisnis harus dijalankan tanpa harus
menghalalkan segla cara bahkan mengorbanak lawan bisnis.
Macam-Macam
Contoh Pelanggaran Etika Bisnis
1.
Pelanggaran etika bisnis terhadap hukum
Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan
untuk melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu,
perusahaan sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam
UU No. 13/2003
tentang
Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar
prinsip
kepatuhan terhadap hukum.
2. Pelanggaran
etika bisnis terhadap transparansi
Sebuah Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran
baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru.
Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan
mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar.
Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan
uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru
memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragam guru.
Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar
prinsip transparansi.
3. Pelanggaran
etika bisnis terhadap prinsip kejujuran
Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah
perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan
pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam
pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi
bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan
kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak
perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena
tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan
perusahaan pengembang
4. Pelanggaran
etika bisnis terhadap prinsip empati
Seorang nasabah, sebut saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar
angsuran mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah
memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar
angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu
setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih
angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak
perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan
psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak
perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena
sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu
dengan cara yang bijak dan tepat.
Jumat, 24 Oktober 2014
PELANGGARAN ETIKA BISNIS DI ERA GLOBALISASI
Iklan Z
Dalam
tayangan iklan ini, menampilkan seorang pria yang memakai parfum Z sebelum ia
tidur. Dan saat tidur tiba-tiba ada empat bidadari berpakaian seksi silih
berganti datang untuk menggodanya, sampai keempat bidadari ini bertengkar satu
sama lain dalam mendapatkan pria tersebut. Dalam pemahaman penulis, iklan
tersebut bermaksud menyampaikan pesan bahwa dengan memakai produk parfum Z
tersebut, maka kita akan memiliki keharuman yang mempesona setiap orang yang
lewat di sekitar kita, sehingga kita menjadi pusat perhatian dan secara
otomatis akan membangkitkan percaya diri bagi pria yang memakainya.
Namun di sisi lain, tayangan tersebut menjadi tidak layak untuk di saksikan oleh anak kecil maupun remaja dibawah umur, karena iklan tersebut cukup mengumbar sensualitas empat bidadari tersebut dalam balutan pakaian yang minim. Jika anak-anak melihat tayangan tersebut, maka akan menimbulkan keinginan tertentu, bahkan mungkin berfantasi yang tidak seharusnya.
Namun di sisi lain, tayangan tersebut menjadi tidak layak untuk di saksikan oleh anak kecil maupun remaja dibawah umur, karena iklan tersebut cukup mengumbar sensualitas empat bidadari tersebut dalam balutan pakaian yang minim. Jika anak-anak melihat tayangan tersebut, maka akan menimbulkan keinginan tertentu, bahkan mungkin berfantasi yang tidak seharusnya.
Kamis, 05 Juni 2014
Curiculum Vitae
Curiculum Vitae
Manfaat Curiculum Vitae
Manfaat curriculum vitae adalah menjelaskan keterangan diri, informasi
diri, data diri dan sebagainya. Dengan CV, setiap orang yang membaca dan
memeriksa CV seseorang akan dapat mmengetahui dan menelaah setiap orang dari
informasi diri yang telah diberikan, serta dapat memberikan gambaran seseorang
melalui kegiatan-kegiatan atau dari spesifikasinya dalam pendidikan dan berorganisasi.
Dengan kata lain manfaat CV menjelaskan criteria diri dalam bentuk teks.
Susunan curriculum Vitae
1. Data
Pribadi
Bagian ini berisi nama, alamat, agama, email, nomor telepon, dan identitas
pribadi lainnya.
2. Pendidikan
Bagian ini menjelaskan latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan
pekerjaan yang dituju. Pada umumnya, banyak yang membuat CV menjelaskan dari TK
(Pendidikan Paling Dasar), SD, SMP, SMA, dan sampai perguruan tinggi
(Pendidikan Terakhir).
3. Pengalaman
Kerja
Bagian ini adalah bagian yang paling dilihat ooleh perekut kerja.
Pengalaman kerja membrikan gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam
terbang yang cukup atau masih terbatas. Rekruter juga bisa menentukan apakah
kandidat dapat segera menyesuaikan diri di organisasi yang baru atau apakah dia
butuh penyesuaian yang panjang.
4. Skill
Yang Dimiliki
Seharusnya pada bagian ini perlu dijelaskan dalam CV skill apa saja yang
telah dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman dari pekerjaan
sebelumnya. Dan dibuat dalam bentuk yang meyakinkan dan informatif.
5. Training
Yang Pernah Diikuti
Untuk lebih meyakinkan lagi, perlu memasukkan daftar training yang pernah
diikuti sebelumnya untuk member gambaran sejauh mana pemilik CV telah
berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki.
6. Prestasi
Ini adalah bagian yang penting disamping pengalaman kerja yang menjelaskan
keunikan, kelebihan dan prestasi sebagai ndividu sekaligus pencapaian di bidang
tertentu.
7. Kegiatan
Ekstrakurikuler/ Kemasyarakatan
Selain hal-hal yang berhubungan langsung dengan pekerjaan. Pada CV juga
perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang dilakukan dimasyarakat ini akan
menunjukan bahwa pemilik CV bisa membagi waktu dan memiliki hubungan sosial
yang lebih luas, tidak hanya sebatas di lingkungan pekerjaan
.
Isi Curiculum Vitae
Daftar Riwayat Hidup
Data Pribadi
Nama
: Devi Listyany
Tempat, Tanggal
Lahir :
Jakarta, 23 januari 1994
Jenis
Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Kewarganegaraan
: Indonesia
Alamat
: Jln. Pitara raya no 170 rt/rw 02/19 depok 1
Telepon/Handphone
: (021) 7762621/ 087877578671
Golongan
Darah
: B
Latarbelakang Pendidikan
Formal
1998-2004
SDN Pitara 2
2004-2007
SMP Fajar
2007-2010
SMA Bintara
Kemampuan
Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, MS Access, MS Outlook
dan Internet)
Pengalaman Kerja
Pertanyaan:
1. Apa
arti dari curriculum vitae….
a. menjelaskan
keterangan diri, informasi diri, data diri dan sebagainya*
b. menjelaskan
latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan pekerjaan yang dituju.
c. bagian
yang penting disamping pengalaman kerja yang menjelaskan keunikan, kelebihan
dan prestasi sebagai ndividu sekaligus pencapaian di bidang tertentu.
d. hal-hal
yang berhubungan langsung dengan pekerjaan
2. Bagian
ini berisi nama, alamat, agama, email, nomor telepon, dan identitas pribadi
lainnya. Pengertian dari….
a. Pendidikan
c. Prestasi
b. Data Pribadi*
d. CV
3. Pengertian
dari pengalaman kerja adalah….
a. menjelaskan
keterangan diri, informasi diri, data diri dan sebagainya
b. menjelaskan
latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan pekerjaan yang dituju.
c. bagian
yang paling dilihat ooleh perekut kerja. Pengalaman kerja membrikan gambaran
apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau masih terbatas.*
d. hal-hal
yang berhubungan langsung dengan pekerjaan
4. yang
bukan termasuk kedalam susunan CV…
a. Pendidikan
c. Prestasi
b. Data
Pribadi
d. surat*
5. bagian
yang penting disamping pengalaman kerja yang menjelaskan keunikan, kelebihan
dan prestasi sebagai ndividu sekaligus pencapaian di bidang tertentu. Pengertian
dari….
a. Prestasi*
c. Pengalaman Kerja
b. Data
Pribadi
d. skill
Langganan:
Postingan (Atom)